Hubungan Australia dan Indonesia sebenarnya kurang hangat, meski sudah banyak pencapaian kerjasama antara dua negara.
Greg Fealy, PhD./Photo ABC |
Menurut pengamat
Indonesia dari Australia National University (ANU), Greg Fealy, PhD.,
tidak ada sesuatu yang istimewa karena pertemuan ini adalah pertemuan
yang sifatnya rutin saja.
"Pertemuan ini hanyalah
bersifat formalitas saja, tetapi hubungan pribadi antara kedua negara
tidak begitu mesra," ujar Greg dalam wawancara kepada Radio Australia
Siaran Bahasa Indonesia, Selasa pagi.
Menurut Greg, ada harapan dari Australia soal kunjungan Presiden SBY kali ini, yakni untuk membahas soal isu pencari suaka.
Australia mengalami tekanan
politik di dalam negeri dengan kasus-kasus penyelundupan manusia yang
dibawa dengan kapal-kapal laut lewat perairan Indonesia.
Namun,
sebelum keberangkatan Presiden SBY, juru bicara kepresidenan untuk
urusan luar negeri, Teuku Faizasyah mengatakan pembicaraan akan lebih
terfokus pada kerjasama soal ekonomi, termasuk soal impor sapi potong
dari Australia.
Teuku mengatakan bahwa Presiden
SBY sudah mengetahui soal masalah pencari suaka, tetapi masalah
tersebut bukanlah menjadi agenda utama.
Menanggapi pernyataan tersebut,
Greg mengatakan isu utama yang diharapkan oleh pemerintahan Gillard
adalah justru mengenai masalah pencari suaka. Tetapi sepertinya
pemerintahan SBY lebih tertarik dengan isu-isu yang sifatnya lebih
konkrit daripada sekedar pencari suaka.
"Saya kira SBY memberikan
keseimbangan dalam pembicaraan. Kalau pemerintah Australia terlalu
obsesif dengan pencari suaka, mungkin pemerintah Indonesia akan
beranggapan hal ini kurang sehat untuk hubungan diplomasi kedua
negara," jelas Greg.
Greg juga menambahkan tidak ada
dua negara besar bertetangga di dunia ini, yang memiliki perbedaan
kebudayaan yang signifikan, selain Indonesia dan Australia.
Tetapi ternyata ada titik temu diantara kedua negara, terutama soal kerjasama di bidang ekonomi yang lebih strategis.
Dengarkan wawancara selengkapnya Greg Fealy dengan Erwin Renaldi melalui audio yang sudah disediakan.
Sumber: | ABC Radio Australia